Pekanbaru (07/08/2018). Program Studi Magister (S2) Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru melaksanakan kegiatan PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) tahun 2018 yang dilaksanakan di Aula Kampus Hang Tuah Pekanbaru.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh ketua STIKes Hang Tuah Pekanbaru Bapak Ahmad Hanafi, SKM, M.Kes dan ikuti hampir 200 orang calon mahasiswa baru.
Dr. Muhardi, S.Kom, M.Kom menyampaikan materi tentang “Blended Learning” pada Perguruan Tinggi. beliau menyampaikan begitu pentingnya penerapan Tenologi Pendidikan dalam pembelajaran di perguruan tinggi terutama dimana ilmu tersebut harus bisa di transfer kepada mahasiswa secepat mungkin, jangan berlama-lama dalam mentransfer ilmu. maka untuk mentrasfer ilmu tersebut harus digunakan teknologi yang berkembang saat ini.
Program Studi Magister (S2) Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru sudah bisa melaksanakan perkuliahan secara Blended Learning karena sudah ter-akreditasi B dari BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi), dan ini merupakan salah satu persyaratan dari Kementrian RISTEK DIKTI. Sementara itu Infrastruktur yang ada di kampus sudah sangat siap akan hal ini baik kesediaan server, internet dan SDM nya.
Blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended learning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.
Manfaat dari penggunaan blended learning dalam dunia pendidikan saat ini adalah e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran. mahasiswa tidak perlu mengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran disampaikan, e-learning bisa dilakukan dari mana saja baik yang memiliki akses ke Internet ataupun tidak.
blended learning memberikan kesempatan bagi mahasiswa secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. Pembelajar bebas menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami, pembelajar bisa menghubungi instruktur, nara sumber melalui email, chat atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu. Bisa juga membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di LMS (Learning Management System).
Blended learning memberikan kesempatan yang terbaik untuk belajar dari kelas transisi ke elearning. Blended learning melibatkan kelas (atau tatap muka) dan belajar online. Metode ini sangat efektif untuk menambah efisiensi untuk kelas instruksi dan memungkinkan peningkatan diskusi atau meninjau informasi di luar ruang kelas. (admin)